Translate

Gus Im, Kolektor 760 Buah Keris Pusaka

Debus Gus Imm https://www.youtube.com/watch?v=fM9OaobjEw4


Gus Im, Kolektor 760 Buah Keris Pusaka


SUASANA agak ''mistis'' sangat terasa ketika memasuki gerbang padepokan milik Imam Nabilah, 40, nama asli Gus Im. Di depan padepokan, terdapat relief bergambar wali songo berkumpul di bagian kanan pintu gerbang. Bagian kiri gerbang terdapat relief tulisan ayat-ayat Alquran.

Sementara suasana religi juga menghiasi pintu gerbang yang terdapat tulisan Allah dan Muhammad. Bagian atas gerbang bertuliskan nama padepokan yaitu Padepokan Sirri Aladunni.

Sepi masih membalut padepokan yang berada di Desa Kraton Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto pukul 10.00 kemarin. Dengan santai Gus Im atau yang sering pula dipanggil Mbah Gimbal duduk di ruangan yang biasa digunakan menemui pasiennya.

''Ayo silakan duduk, saya melanjutkan buat narasi dulu,'' sambutnya. Saat ditemui, Gus Im sedang membuat sebuah video tentang aktivitasnya. Kebetulan saat itu ia sedang berusaha mengarang narasi yang dituliskan di sebuah kertas menggunakan spidol berwarna biru.

Di sela-sela kesibukannya sebagai penasihat spritual, Gus Im memang pembuat video. Kebanyakan video yang dibuatnya berisi tentang kisah perajalanan karirnya di dunia paranormal.

''Saya sudah lama sekali mengumpulkan benda pusaka keris. Awalnya sekitar tahun 1989,'' katanya sembari memastikan letak duduknya. Memang, keris yang dikoleksi oleh Gus Im bukanlah keris sembarangan. Hampir semua kerisnya, katanya, memiliki kekuatan gaib. ''Ada isinya,'' lanjutnya tersenyum.

Gus Im lalu menceritakan bagaimana cara dia mendapatkan keris dari mulai ritual hingga cara-cara modern. Pernah dia ritual di Gua Gembyang. ''Setelah ritual, saya mendapat tiga buah pusaka keris,'' ucapnya.

Keris yang didapat dengan ritual yang dilakukannya bernama Tumbik Brodonoyo dari Syailendra I, Luk 7 dan Carito Bungkem. ''Carito Bungkem dulu pernah dibawa oleh Sunan Kali Jaga,'' terangnya.

Keris yang dimiliki Gus Im memang banyak. Keris-keris tersebut dipajang di sebuah galeri berukuran 7 x 5 meter. Selama hampir 20 tahun ia mengkoleksi keris, kini ia telah memiliki keris berjumlah 760 buah berbagai ukuran. Keris tersebut dipajang di seluruh tembok padepokannya.

Ukuran keris terkecil yang dimiliki Gus Im berukuran 10 cm. ''Biasanya keris ini untuk dibawa. Gunanya untk menjaga diri atau sebagai wibawa,'' terangnya.

Sedangkan untuk keris terpanjang, menurut Gus Im, yaitu sepanjang 2,5 meter. ''Kalau keris panjang digunakan untuk menjaga rumah,'' terang bapak dua anak ini.

Untuk mendapatkan keris pusaka bukanlah sesuatu yang muadah. Sebagian keris yang dikoleksi Gus Im didapatkan dengan cara ritual tertentu. ''Saya bernegosiasi (ritual, Red) dahulu agar bisa mendapatkan keris. Kalau untuk tujuan yang baik, pasti langsung diberikan,'' terang pria berambut panjang ini.

Atau, Gus Im juga selalu berburu hingga pelosok-pelosok desa untuk mendapatkan keris yang diinginkannya. ''Saya dibantu anak buah saya ke pelosok-pelosok desa,'' ujarnya.

Setelah keris didapat, Gus Im memberikan mahar kepada pemilik keris. Tidak tanggung-tanggung, Gus Im bahkan rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah.

Paling murah keris miliknya di mahar senilai Rp 3 juta. Sedangkan ada pula seharga Rp 55 juta yang bernama Pusaka Kinata Emas. ''Pusaka itu terdapat kandungan emas di dalamnya,'' ujarnya.

Selain berburu keris di dalam negeri, Gus Im juga kerap berburu keris hingga mancanegara. ''Saya pernah ke negara Malaysia untuk mendapatkan satu keris," katanya.

Gus Im mengaku memiliki keris milik presiden pertama RI Soekarno. ''Nama kerisnya bernama Cacing Kanil. Diletakkan di ujung tongkat komando,''ujarnya. Menurutnya, banyak tokoh masyarakat yang datang kepadanya untuk sekadar meminta keris.

Para tokoh tersebut meminta keris kepadanya untuk menambah kewibawaan atau untuk karirnya. Bahkan ada kerisnya yang pernah dipakai pejabat Pemkab Mojokerto saat ada acara Grebeg Suro beberapa waktu lalu.

Setiap keris memiliki bagian-bagian sendiri. Dari ujung bawah hingga atas, setiap bagian keris memiliki nama-nama. Seperti Ganja (Gonjo) di bagian bawah,Lambe gajah atau Bungkem, Sugukan, Greneng dan Pamor (motif yang terdapat pada keris).

Untuk pemeliharaan, Gus Im selalu memandikan keris-keris miliknya setiap satu bulan sekali. Bahkan beberapa keris ada yang harus dimandikan pada saat-saat tertentu seperti hari Selasa kliwon. ''Tergantung jenis dan karakter keris tersebut, biasanya satu bulan sekali dilakukan jamus atau dimandikan'' ujarnya.

Cara memandikannya, menurut Gus Im, memang tidak sembarangan. Dengan melalui ritual khusus, ia memandikan bagian-bagian keris dan mengoleskan dengan minyak khusus.

Saking seringnya bergelut di dunia keris, Gus Im mampu membedakan beberapa jenis keris berdasarkan asal mulanya. Keris Majapahit atau yang disebut keris Tosan Aji, menurut Gus Im, memiliki perbedaaan di bagian ujungnya. Keris Majapahit memiliki bentuk melingkar atau melintir, keris Mataram berbentuk lurus sedangkan keris Pajajaran memiliki lubang di ujungnya.

Gus Im mengaku berburu keris tidak hanya sebagai pelengkap profesinya di dunia spiritual. Melainkan bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Majapahit yang menurutnya sudah terlupakan. ''Ada juga yang membutukan keris untuk digunakan sebagai kewibawaan, menaikkan pangkat, derajat dan sebagainya,'' katanya. (yr)

3 komentar:

  1. asalamualaikum salam tawadu guss imm ingin aku mengaji sama guss im untuk memperbaiki hatiku lbh dekat dgn dzatulloh

    BalasHapus
  2. asalamualaikum salam tawadu guss imm ingin aku mengaji sama guss im untuk memperbaiki hatiku lbh dekat dgn dzatulloh

    BalasHapus
  3. Ini akun palsu dan bukan akun gusimm tp artikel gusimm yg di copas di pake untuk kepentingan lain

    BalasHapus

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *